PESONA SUMATRA BARAT
2 Kali Perjalanan ke Sumatra Barat menyimpan kenangan yang penuh syukur. Niat ikhlas menghadiri pernikahan salah seorang sahabat di penghujung tahun 2011 dan Anugrah perjalanan dinas atas undangan partner di awal 2012 menjadi cahaya yang tertuang bagai tinta dalam tulisan kali ini ... :)
FIRST TIME @ WEST SUMATRA
07
Oktober 2011, untuk pertama kalinya menginjakan kaki di Bandara Udara
Minangkabau, Sumatra Barat.
Rasanya ini perjalanan terakhir di tahun 2011, dan semua tidak
pernah kebetulan. Kali ini bersama bersama kawan - kawan XL advanture dengan
maksud untuk menghadiri acara pernikahan teman baik kami, Orriyunda di tanggal
09/10/11di Bukit Tinggi. Perjalanan ini sudah dirancang sekitar 2 bulan
sebelumnya, sehingga soal budget, telah dipersiapkan untuk 3 hari kami ada di sana,lengkap dengan itenary perjalanan kami.
Kira2 biaya-nya
begini : Rp2.030.000 (Transport dan
Akomodasi) :
Harga
termasuk airport tax jkt & padang; Hotel di Ambunsuri & Lembah Harau) .
Tidak
termasuk makan siang&malam apalagi jajan2
(Jkt
- pdg - jumat - Lion jam 8 ; Pdg - JKt - Minggu - Sriwijaya jam 17:50 : RP Rp1,261rb)
07/10/11 , Kami tiba sekitar Jam 9.30 malam
di Kota Padang, dan langsung menuju LEMBAH
HARAU.
Lembah harau adalah sebuah ngarai, letaknya
di dekat kota Payah Kumbuh, di kabupaten Limapuluh Koto, Sumbar. Ngarai ini
diapit oleh 2 bukit cadas yang terjal sangat tinggi sekitar 100-500m. 2 Bukit
ini posisinya mengelilingi, dan di
tengah – tengah ngarai ada penginapan tempat kita menginap mala itu sampai
besok siang. Perjalanan ke Lembah Harau
dari Padang memakan waktu sekitar 2 jam kurang .
Dalam perjalanan kami sempatkan untuk singgah
satu warung di sepanjang jalan by pass
padang. Untuk pertama kalinya menyantap Nasi Padang di tanah Minang . Di sana
tidak terlihat satu pun warung yang bertuliskan “Warung Padang” seperti yang
biasanya djumpai di daerah lain di luar Sumatra. Semua warung hanya bertuliskan
“Rumah Makan” . Namun sayangnya, momen ini tidak aku capture, karena asyiknya menikmati Nasi Padang (nasi + ayam gulai +
paruh + teh manis). Pertama kali makan, untuk
pertama kali kami diperkenalkan dengan satu minuman Khas Minang : Teh
Telur (Teh + Susu + Madu + Telur Ayam
Kampung Mentah) …. Wowww …. ! Katanya sangat berhasiat untuk stamina Pria ….
Hahahaaa….., yang Wanita kami hanya bisa menikmati dengan mata, Teman2 pria
semuanya mencoba.
Perjalanan dilanjutkan ….
Tiba lah kami di lembah Harau sekitar jam
11 malam … Udara sangat dingin dan suatu pemandangan istimewa menyentak ….
Great !!!
08/10/11
Lembah Harau
Foto2 Lembah Harau
& Penginapan di dalamnya, Sekitar
jam 9 pagi …
Jalan Masuk menuju
Penginapan
Rumah Minang,
Lembah Harau
Penginapan di dalam
Lembah Harau cukup memberikan kenyamanan. Kami bisa menikmati suasana alami
dari rumah kayu khas minang dengan udara yang begitu segarnyoooo ….
Sarapan pagi kami,
Nasi goreng + Pruh Goreng + Sambal Balado + Teh manis panas / Kopi khas Minang…J kami begitu menikmati, sambil beberapa saat
pikiran ku terus bernyanyi : Wow…. Kita di dalam Lembah !
Selesai sarapan, kami bersiap untuk
melakukan perjalanan menuju Bukit Tinggi. Kami melewati adalah Kabupaten
tanah Datar. Di sini kami singgah di satu warung seperti café yang sangat
natural / alami, depannya ada toko oleh2 makanan salah satunya Kripik Pisang
(Di samping café ini ada pabrik rumahan kripik oleh2). Di situ kami menikmati
Kopi, Teh, jamu khas Tanah Datar yang dikemas dengan nama produk : KINIKU …
tempat terbuka di teras belakang menjadikan kenyamanan udara segar itu semakin terasa.
Melanjutkan
perjalanan, tak disengaja kami bertemu dengan satu rombongan pengantin, lengkap
dengan pakaian adat Tanah Datar. Suatu
keberuntungan bagi kami …..
Tanah Datar juga terkenal sebagai salah satu tempat penghasil beras utama bagi wilayah Sumatra
Perjalanan
hamper 2 Jam dan kami memasuki Ibu Kota dari Kabupaten Tanah Datar yaitu Kota Kabupaten Batu Sangkar. Di sepanjang jalan sudah
terlihat rumah - rumah Minang Tua tanpa penghuni, bahkan ada yang hampir rapuh.
Kami singgah di salah satu rumah tua Minang di pinggir jalan, dijadikan sebagi
objek wisata, sebagai salah satu cagar budaya yang dijaga oleh pemerintah
setempat.
Dari sini,
Perjalanan kami lanjutkan ke Istana Batu sangkar. Di tengah hujan
gerimis, kami tetap berjuang untuk bisa mengabadikan Istana Batu Sangkar, dan
akhirnya bisa membuahkan hasil sebuah foto Istana Batu Sangkar :)
Istana Pagar Uyung, Kabupaten Batu Sangkar, Sumatra Barat
-Istana dengan ciri
arsitektur eksterior khas Suku Minang-
Dari Batu sangkar, kita smenuju "PANDAI SIKEK" yang merupakan tempat para pengrajin bordir dan tenun khas Minangkabau. Pandai Sikek termasuk ke dalam wilayah kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar.
Sabtu, hampir magrib, kami beranjak dari Pandai Sikek. Di tengah jalan, ada satu warung kue Bika, namanya BIKA TALAGO, di ruas jalan Tanah Datar menuju Bukit Tinggi. Bika Talago, rasanya sangat khas, aroma dan rasa kelapa kental sekali, dan begitu nikmat disantap di sore hari dalam udara yang semakin dingin....
Sebelum masuk ke Bukit Tinggi, kami sempat melewati Danau Singkarak. Walau sudah magrib dan cuaca mendung, beruntung sempat mengabadikan sepintas dari kaca mobil
Dan Akhirnya Sampailah kami di Bukit Tinggi, di tempat penginapan, tepatnya kami menginap di Simpang Lima Bukit tinggi bersebrangan dengan gedung Jendral Sudirman, dekat dengan lapangan Jam Gadang Bukit Tinggi. Dan malam itu kami dengan sukacita beristirahat melepaskan lelah.
09-10-11
Subuh, minggu , jam 5 an terlihat sudah begitu ramai di depan hotel yang merupakan jalan utama menuju lapangan Jam Gadang. Selain mempersiapkan diri untuk menghadiri pesta teman kami Oriyunda, hari ini beberapa temapat akan kami kunjungi jadi ikonnya Kota Bukit tinggi.
Jam Gadang.
Lokasi lapangan jam gadang sejak subuh, kebtulan hari akhir pekan, minggu, sudah dipenuhi masyarakat bukit tinggi yang datang berkelompok, per keluarga, dll, untuk melakukan aktivitas olah raga, sekedar jalan-jalan.
Lokasi Lapangan Jam gadang juga dipenuhi dengan jajanan pasar, pernak - pernik oleh-oleh minang. Di sini juga ada pasar rakyat yang disebut Pasar Atas, lengkap dengan kios - kios menjual oleh - oleh minangkabau.
Di Pasar atas ini juga, ramai dengan warung NASI KAPAU (Masakan Padang dengan Porsi besar). Nasi Kapau merupakan nasi remas khas negeri Kapau, Sumatra Barat. Teridiri dari nasi, sambak, lauk pauk khas Kapau, gulai sayur nangka (santan tidak kental dicampur dengan kacang panjang dan kol), gulai tunjang (urat kaki kerbau atau sapi), gulai cangcang (tulang dan daging kerbau), Paryik Kabau (gulai bebek), Gulai Tambunsu (Gulai usus), Gulai ikan, Ayam panggang, Teri Balado, Ayam goreng hijau. Sebenarnya sama saja dengan nasi padang biasa yang bisa kita jumpai di manapun, namun nasi Kapau disajikan lengkap, dengan lauk pauk tadi dan porsi nasi serta lauk pauknya besar.
Ngarai Sianok
Terletak di kecamatan Kota, perbatasan Kabupaten Bukit Tinggi dan Kabupaten Agam, Ngarai Sianok adalah sebuah lembah / jurang curam, memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan di ke Ngarai Koto Gadang sampai ke ngarai Sianok Anam Suku, berakhir di kecamatan Palupuh. Jurang ngarai berkisar di 100 m, membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m. Daerah ngarai merupakan patahan "Patahan Semangko" yang membelah pulau Sumatra menjadi 2 bagian. Di dasar ngarai ini merupakan sungai kering, terdapat banyak kerbau liar yang hidup bebas. Di tepian ngarai terdapat tumbuhan - tumbuhan langka, monyet - monyet ekor panjang, simpai, rusa, babi hutan, macan tutul, tapir. Untuk menjaga kenyamanan wisatawan, di sekeliling ngarai dibangun pagar tembok dan besi untuk pengunjung bisa berfoto dengan latar belakang ngarai. Selain itu, di ujung tempat wisatawan berkunjung, ada sebuah mercusuar yang sengaja dibangun agar orang juga dapat dengan puas menyaksikan pemandangam dari sisi yang lain.
Di Seputaran area Ngarai Sianok, terdapat kios kios yang menjual oleh - oleh Minang. Saya sempat tertarik dengan beberapa Kios Lukisan Cat, dan akhirnya bertemu dengan Pak Marno. Pak Marno seorang jawa namun sudah berpuluhan tahun menetap di Bukit Tinggi dan mencari nafkah dari melukis cat (terutama pemandsangan minangkabau). Lukisan - lukisannya di jual tanpa bingkai dari harga Rp 5 rb berukuran 20 *25 cm sampai berukuran besar dengan harga mencapai ratusan ribu rupiah.
Lubang Jarum
Lubang Jarum, adalah sebuah terowongan
ini panjangnya lebih 1.400 meter berkelok-kelok dibuat oleh tentara
Jepang pada periode 1942, terletak di tengah taman panorama di Ngarai
Sianok di bawah kota
Bukittinggi, dengan lebar lebih 2 meter. Di dalam gua terdapat berbagai
keperluan ruangan untuk kantor, rumah sakit, makanan dan persenjataan.
Pintu masuk gua terdapat dibeberapa tempat, seperti di Ngarai Sianok, di
Panorama, di samping Istana Bung Hatta dan di Kebun Binatang
Bukittinggi. Rakyat setempat menamakan ini adalah Lobang Jepang. Lubang jarum telah mengalami renovasi oleh Pemerintah Bukit Tinggi dengan adanya lampu - lampu kecil dan petunjuk arah, sehingga kondisinya cukup aman untuk dilewati secara berkelompok tanpa perlu guide. Kita perlu membeli karcis masuk seharga 10ribu per orang.
Lokasi pintu keluar dari Lubang Jarum yang letaknya sebelah timur ngarai sianok, ddapat dijumpai satu warung makan Spesial ITIK, "Warung ITIK IJO". Di sini ITIK menjadi menu utama diolah menjadi Rendang, gulai, itik panggang + Sambal Cabe Hijaunya yang Maaaknyussss, Luar Biasa !! Sangat direkomendasikan !:)
Waktu sudah menunjukan hampir pukul 12.30 an, dan kami sudah harus balik ke hotel untuk persiapan packing (packing juga sudah diilakukan semenjak malam minggu saat tiba di Bukit Tinggi), check out hotel , menghadiri pesta teman kami, dan langsung menuju bandara di Padang.
Semua berjalan sesuai jadwal. Pukul 13.30 kami tiba di pesta, dan sekitar 45 - 60 menit ada di sana. Kami langsung bertolak ke bandara padang pukul 14.30 dsan Di perjalanann kami singgah di tempat oleh - oleh kripik padang terkenal : CHRISTIN HAKIM.
Pukul 17.15 kami tiba di bandara. Waktu yang sangat mepet, namun beruntung proses check ini bisa cepat , dsan kami masih punya beberapa menit sisa beristirahat sejenak menunggu penerbangan 17.50.
Lewat beberapa menit dari 17.50, Sriwijaya Air was Take off,
dan membawa kami kembali ke Jakarta.
- Big Thanks to my Advanture Community, XL Advanture :) -
-To Be Continue @ 2nd Journey in West Sumatra-
terimakasih sudah lansung promosikan negeri kami...salam holiday
BalasHapus