MAROS, Bonus Sulawesi Selatan ....

26 April 2015

Rasanya pantas,jika Kabupaten Maros menjadi salahsatu destinasi wisata apabila berkunjung ke Sulawesi Selatan. Maros memiliki banyak lokasi fenomena alam dan kekayaannya yang  atraktif dan dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat atau pemerintah menjadi objek – objek wisata. 
Masih dengan tim LATIMOJONG, kami berempat bersama 2 personil KORPALA UNHAS mengunjungi dua objek wisata di MAROS yaitu RAMANG RAMANG dan TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG Wisata. Satu hari menjadi bonus waktu bagi kami untuk menikmati  
bonus bagi kami dalam rencana besar pendakian gunung Latimojong.


RAMANG RAMANG 

Sebelumnya, saya tidak pernah mendengar atau membaca sama sekali artikel mengenai RAMANG RAMANG.  Ketika menjadi rencanatim hari itu,dengan segera menyelediki di internet “apa itu RAMANG RAMANG”.Semakin dilihat hasil pencarian dari internet,  semakin membuat penasaran.
Lokasi RAMANG RAMANG tepatnya terletak di desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. RAMANG RAMANG merupakan taman hutan batu satu satunya di Indonesia  dan merupakan terbesar / terluar ke-3 di dunia setelah Taman hutan batu Tsingy Madagaskar dan Taman hutan batu Shilin di Tiongkok. Batu yang dimaksud adalah gugusan Karst  yaitu tebing cadas yang terbentuk oleh erosi bebatuan bawah tanah seperti marmer dan kapur yang larut dalam air. Khusus, Karst RAMANG RAMANG adalah terbentuk dari bebatuan gamping sehingga memiliki tipikal warna dan bentuk – bentuk yang unik. Kenapa disebut RAMANG RAMANG  ?? menurut cerita penduduk setempat, lokasi ini dinamakan demikian karena awan atau kabut yang selalu turun di pagi hari atau ketika hujan.
Kami tiba di kawasan RAMANG RAMANG sekitar jam 13.00,
Ada dua hal yang menarik dari RAMANG RAMANG yaitu “Cara menikmati Karst – Karst” dan “Menikmati keindahan kampung tersembunyi di balik gugusan Karst”
I. “Cara menikmati Karst – Karst”
Sungai Pute adalah sungai yang membentang di sepanjang taman hutan Karst RAMANG RAMANG. Dari dermaga awal sungai, tersedia perahu – perahu kayu kecilsatu mesin dengan harga sewa per perahu antara Rp 150.000 – Rp 200.000 per perahu(antar - jemput) yang akan membawa pengunjung RAMANG RAMANG untuk mengarungi sungai menuju kampungBerua, kampung tersembunyi yang dikelilingi oleh gugusan Karst. 

  
  
 

Sepanjang perjalanan 30 menit – 45 menit pengunjung akan disuguhkan pemandangan Karst – Karst yang berdiri kokoh di tengah sungai, ada yang menempel pada gugusan tebing – tebing tinggi karst, adajuga yang membentuk gua – gua alam dengan bentuk dan warna yang unik. Kebanyakan membentuk siluet dari anggota tubuh hewan tertentu.Pemandangan lain yang juga menarik sepanjang sungai Pute adalah gugusan tanaman nipa sepanjang bibir sungai melebar kira 2m – 3 m ketengah sungai. Pengunjung akan semakin merasakan sensasi tersendiri selama mengarungi sungai. Cat. Sungai Pute tidak terlalu luas namun tergolong sungai besar karena debit air yang tinggi, sehingga jika air pasang maka berbahaya untuk dilewati.

  
 
 
 
 
II. “Menikmatikeindahankampungtersembunyi di balikgugusan Karst”
Perahu berlabuh di pintu masuk KampungBerua. Uniknya pintumasuk terletaktepat di mulut gua salah satu tebing Karst. 
 
Kami takjub sangat…… ketika gelap selama kurang lebih 1 menit melewati gua dan tiba – tiba menemukan pemandangan hamparan sawah luas dengan sekian kecil jumlah rumah penduduk dan yang dikelilingi oleh tebing – tebing Karst menjulang tinggi !!!. Demikian adanya kampung Berua.


 
Hanya 15 kepala keluarga yang berdiam di kampung ini dan sawah menjadi mata pencaharian utama mereka. 
  
 
 
 
 
Selain menikmati pemandangan sawah dan karst, di kampung Berua ada beberapa objek wisata gua, dan ada juga mata air.

 
 
 
Warga setempat penunjuk jalan ke bukit mata air
 
 Pemandangan dari bukit mata air

Jam 16.00 kami bertolak dari RAMANG RAMANG, mengarungi sungai Put, kembali menuju dermaga.
 


Melanjutkan perjalanan menuju …..


TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG 
Satu jam – 1.5 jam perjalanan dari RAMANG RAMANG menuju Taman Nasional Bantimurung.
Kesan pertama adalah, agak kaget dengan kondisi di pintu masuk dan sepanjang jalur jalan pengunjung. Kondisi infrastruktur yang sudah taklayak dan Sampah - sampah bertebaran. Semoga ke depannya pengelola dapat melihat hal ini, mengingat retribusi masuk  yang dikenakan  Rp 25.000/per pengunjung domesti, seharusnya cukup memadai untuk keseriusan pengelolaan lokasi
 

Ada beberapa objek yang dapat dinikmati dalam kawasan Taman Nasional : tempat penangkaran kupu kupu sekitar 90-270 species, air terjung setinggi 15 meter dari gunung Bulusaraung dengan puncak yang menghadap ke arah Karst  Maros. Gunung Bulusaraung terbuka untuk para pendaki; Pattunuang yaitu tempat camping yang menyediakan arena panjat tebing; Leang Leang yaitu lokasi gua – guap rasejarah dan purbakala; Karaent aadalah habitat bagi kera Macaca Maura yang hidup bertebaran namun dapatdipanggilsecara massif oleh pawang; 
 
 
Matahari sudah meredup dan hilang,kami hanya sempat   untuk tracking melewati jalur setapak sepanjang bendungan air terjun menuju gua di penghujung bendungan.
Kagumterhadap Wallace sebagai penemu tempat ini dan dengan upayanya dapat dibangun bendungn air terjun setinggi 15 meter serta jalan yang sudah dibuat setapak untuk jalur tracking pengunjung.


 Berharap, satu waktu bisa lebih lama mengesplor tempat ini ....
  Sampai Jumpa BANTIMURUNG  !!!

























































































Komentar

Postingan Populer